Friday, August 11, 2017

Tentang Kesatria




Dua tahun lalu ketika menjadi mahasiswa baru di fakultas Teknik UGM, persis seperti posisi mereka saat ini, kecemasan/kekhawatiran/ketakutan adalah ungkapan perasaan yang terus terngiang-ngiang dan membayangi pikiran. Kegiatan ospek/mos yang selalu diindentikkan dengan ajang  ‘perpeloncoan’ menjadi potret pendidikan yang sampai saat ini masih sulit dihilangkan di negeri ini, terlebih fakultas Teknik yang selalu menjadi ikon dan sorotan ketika penyambutan mahasiswa baru di tiap universitas. Bukan rasa bahagia yang didapat karena menyambut ‘keluarga baru’, tapi ketakutan kepada senior yang ditanamkan kepada ‘keluarga baru’ itu.

                Saya baru bisa memahami, apa yang saya bayangkan saat itu sangat jauh berbeda dengan apa yang saya peroleh. Dari KESATRIA Teknik inilah keluarga baru itu bisa dipersatukan meski dengan waktu yang relatif singkat. Keluarga dengan latar belakang yang berbeda, datang dari wilayah yang juga berbeda, Laskar #28 Rote 2015 serta Armada #18 Labrador 2017. Kita memahami jika perbedaan itu adalah suatu keniscayaan. Tetapi, perbedaan tidak selalu mudah diterima. Akan tetapi, di Universitas Gadjah Mada inilah saya baru bisa menyadari, bahwa sebenarnya perbedaan inilah yang menyatukan kami sebagai anak bangsa untuk bisa menebar manfaat dimanapun kami mengabdi kelak.

Menjadi mahasiswa baru adalah awal dari proses pembelajaran untuk menjadi manusia yang bermanfaat, KESATRIA Teknik mengajarkan kita banyak hal: Mengabdi, berprestasi, hingga bermimpi untuk menggapai cita-cita. Pelajaran yang sangat berharga dan tidak akan terlupakan. Para kesatria tangguh adalah mereka yang berkhidmat kepada masyarakat meski harta bahkan nyawa taruhannya. Teruslah melanglang di jalan perjuangan untuk menebarkan kebajikan dan menghentikan kebiadaban, mereka yang dengan lisan maupun tulisannya mampu menggerakkan, dengan perilakunya mampu memberi tauladan, dan dengan tindakannya mampu memberi manfaat.

Teruntuk Armada #18 Labrador, ini hanyalah awal, masih ada lembaran-lembaran baru yang akan kalian isi esok hari, maka pastikan tinta yang digoreskan oleh kalian adalah sebaik-baik kisah. Kembali ingat apa yang kalian tuliskan dalam life mapping, segores tinta yang menambah serunya perjuangan kalian. Memang, cita dan tujuan selalu ada jauh di depan mata, akan tetapi gairah dan hasrat lah yang mendekatkannya, maka tapakilah kerasnya perjuangan itu meski berat perjalanan yang kalian tempuh. Terima kasih atas pengalaman berharganya, keseruannya, dan antusiasme kalian selama mengikuti semua rangkaian acara dari SG hingga hari terakhir PPSMB Kesatria. Mohon maaf bila ada kesalahan yang saya perbuat. Kini, ospek bukanlah hal yang perlu ditakuti, namun menjadi pengalaman yang paling berkesan dan tak terlupakan. 

*Tulisan kompilasi dari apa yang saya peroleh dua tahun lalu dan beberapa hari belakangan ini.