Saturday, March 3, 2018

Sosok yang Dirindukan



Negeri ini unik, beberapa hari yang lalu masih hangat di telinga kita berita tentang penyerangan asatidz/ulama di beberapa masjid yang diklaim ulah orang gila. Kejadiannya berulang dengan waktu yang berdekatan. Logikanya, bagaimana bisa orang yang gila kompak melakukan tindakan seperti itu dalam waktu yang berdekatan?

Beberapa hari yang lalu dapat informasi dari ustadz saya, kalau di pondok pesantren nya (SMA) ada orang yang mencari siapa ustadz/pimpinan pondok disana. Pas dirazia, di dalam tasnya ada golok. Di masjid Baiturrahim Condongcatur, beberapa hari yang lalu juga didatangi orang gila yang berkeliaran di sekitar masjid. Tapi alhamdulillah tidak ada kejadian yang tidak diharapkan terjadi.

Terlalu banyak keanehan yang terus kita biarkan, masyarakat menjadi semakin tidak percaya kepada para penegak hukum. Kriminalisasi ulama, para asatidz dibungkam suaranya, perlakuan berbeda antar satu dengan lainnya. Tidak salah jika kemudian kita berasumsi bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi belakangan ini, by design. Ada sekelompok orang yang mencari kepentingan.

Benar kata ustadz Tengku Zulkarnain, ada sekelompok orang yang menginginkan umat ini menjauh dari agamanya, menjadi takut datang ke masjid, dan ini semua ada hubungannya dengan pemilu tahun depan. Padahal, apa salahnya jika kita mengikuti apa yang kita yakini? Dan itu dijamin oleh undang-undang. Seakan-akan negeri ini tidak boleh dipimpin oleh orang bejenggot, tidak bisa dipimpin oleh mereka yang religius.

Bersyukurlah kita hari ini, bangsa kita tumbuh sebagai tempat yang mampu merangkul berbagai macam golongan. Enam agama yang diakui oleh negara dijamin hak nya oleh undang-undang. Kita bisa hidup rukun meskipun berbeda, dan kita mesti menjaga ini.

Bayangkan, bagaimana rasanya umat Islam yang tinggal di bawah kepemimpinan di Amerika Serikat, dibawah kepemimpinan Donald Trump? Yang saat kampanye dengan tegas menyatakan sikap anti Islam nya.

Intinya, bukan tentang golongan siapa yang berhak menjadi pemimpin nantinya. Tapi tentang sosok yang mampu mengembalikan bangsa ini kepada khitahnya, berlaku adil kepada setiap golongan, tegas terhadap segala bentuk penjajahan. Dan kita sebagai warga negara yang baik mesti cerdas dalam memilih pemimpin, kasus yang ada sekarang jangan sampai terulang kembali.
Persatuan umat mutlak menjadi seruan bersama, hilangkan sekat perbedaan yang ada, kita melebur menjadi umat Islam yang rindu akan pemimpin yang dengan ucapannya memberikan kenyamanan dan menyejukkan hati serta kebijakannya yang menenteramkan pikiran.