Tidak bisa dipungkiri
perkembangan teknologi yang begitu pesat di zaman ini memberikan dampak yang
cukup signifikan terhadap penyampaian dakwah ini. Dengan media yang dapat
dimanfaatkan saat ini, tiap orang dapat dengan mudah menyampaikan dakwahnya di
jejaring sosial. Dalam kondisi seperti ini sepantasnya lah untuk kita terlebih
lagi pemuda agar fastabiqul khoirat, dengan
fasilitas yang begitu memadai dibanding tahun-tahun sebelumnya yang liqo’ pun sangat jarang ditemui bahkan
menjadi kegiatan yang mencurigakan di era pemerintahannya. Akan tetapi,
kenyataan yang kita terima saat ini ialah begitu banyak pemuda-pemudi yang
larut dalam namanya kasmaran, kegalauan dan hedonisme.
Perlu kita ingat bahwa,
apa yang kita peroleh saat ini, perjuangan para murabbi terdahulu dalam
memperjuangkan dakwah agar sampai ke generasi kita sekarang begitu pilu dan
penuh dengan perjuangan. Tapi apa yang telah kita lakukan sekarang? Melihat
orang yang berperawakan ustadz pun kita tegur dengan sok alim. Kehidupan saat
ini telah berbanding terbalik dari
yang sebelumnya, semangat dakwah di kalangan pemuda-pemudi tidak seantusias
saat krisis parah yang menimpa Indonesia. Ingatkah kita akan pesan Rasulullah Shallallahu alaihi’ wa sallam “Man
abtha-a bihi amaluhu lam yusri’ bihi nasabuhu” (Siapa yang lamban beramal tidak
akan dipercepat oleh nasabnya ).
Ikhwah
fillah, agama ini, Islam, ada atau tidaknya antum dalam melaksanakan syiar maupun
menjalankan dakwahnya, ia akan tetap teguh berdiri di muka bumi ini. Apakah
kita tidak ingin menjadi salah satu pilar penting dalam menyampaikan syiar,
amalan yang begitu mulia ini? Sangat indah apa yang disampaikan oleh Imam
Syahid Hasan Al Banna, "Antum ruhun jadidah tarsi fi ja-sadil ummah".
(Kamu adalah ruh baru, kamu adalah jiwa baru yang mengalir di tubuh ummat, yang
menghidupkan tubuh yang mati itu dengan Al-Qur’an). Sepatutnya lah, dalam usia
yang masih muda ini, amalan-amalan yang kita laksanakan bermanfaat bagi
kepentingan agama dan bangsa. Kitalah lentera-lentera yang akan menerangi bumi
ini dari gelapnya kedzaliman dimana-mana, kitalah anashirut taghyir (agen perubahan) yang membawa umat ini senantiasa
berada di jalan dakwah. Ikhwah fillah, kontribusimu bagi agama ini insyaAllah
berbuah jannah nantinya. Karena di jalan dakwah inilah kita menjadi solusi pelipur
kesedihan ummat yang berkepanjangan di Palestina, Syuriah, Iraq, dan negara
lainnya yang diluluh-lantahkan. Kitalah generasi yang siap memikul beban da’wah
dan menegakkan Islam. Inilah harapan baru bagi masa depan yang lebih gemilang,
dibawah naungan Alqur-an dan cahaya Islam rahmatan lil alamin.