Dua tahun lalu ketika
menjadi mahasiswa baru di fakultas Teknik UGM, persis seperti posisi mereka
saat ini, kecemasan/kekhawatiran/ketakutan adalah ungkapan perasaan yang terus
terngiang-ngiang dan membayangi pikiran. Kegiatan ospek/mos yang selalu
diindentikkan dengan ajang ‘perpeloncoan’ menjadi potret pendidikan yang
sampai saat ini masih sulit dihilangkan di negeri ini, terlebih fakultas Teknik
yang selalu menjadi ikon dan sorotan ketika penyambutan mahasiswa baru di tiap
universitas. Bukan rasa bahagia yang didapat karena menyambut ‘keluarga baru’,
tapi ketakutan kepada senior yang ditanamkan kepada ‘keluarga baru’ itu.
Saya
baru bisa memahami, apa yang saya bayangkan saat itu sangat jauh berbeda dengan
apa yang saya peroleh. Dari KESATRIA Teknik inilah keluarga baru itu bisa
dipersatukan meski dengan waktu yang relatif singkat. Keluarga dengan latar
belakang yang berbeda, datang dari wilayah yang juga berbeda, Laskar #28 Rote
2015 serta Armada #18 Labrador 2017. Kita memahami jika perbedaan itu adalah
suatu keniscayaan. Tetapi, perbedaan tidak selalu mudah diterima. Akan tetapi,
di Universitas Gadjah Mada inilah saya baru bisa menyadari, bahwa sebenarnya
perbedaan inilah yang menyatukan kami sebagai anak bangsa untuk bisa menebar manfaat
dimanapun kami mengabdi kelak.
Menjadi mahasiswa baru
adalah awal dari proses pembelajaran untuk menjadi manusia yang bermanfaat, KESATRIA Teknik mengajarkan kita banyak hal: Mengabdi, berprestasi, hingga
bermimpi untuk menggapai cita-cita. Pelajaran yang sangat berharga dan tidak
akan terlupakan. Para kesatria tangguh adalah mereka yang berkhidmat kepada
masyarakat meski harta bahkan nyawa taruhannya. Teruslah melanglang di jalan
perjuangan untuk menebarkan kebajikan dan menghentikan kebiadaban, mereka yang dengan
lisan maupun tulisannya mampu menggerakkan, dengan perilakunya mampu memberi
tauladan, dan dengan tindakannya mampu memberi manfaat.
Teruntuk Armada #18
Labrador, ini hanyalah awal, masih ada lembaran-lembaran baru yang akan kalian
isi esok hari, maka pastikan tinta yang digoreskan oleh kalian adalah
sebaik-baik kisah. Kembali ingat apa yang kalian tuliskan dalam life mapping, segores
tinta yang menambah serunya perjuangan kalian. Memang, cita dan tujuan selalu
ada jauh di depan mata, akan tetapi gairah dan hasrat lah yang mendekatkannya,
maka tapakilah kerasnya perjuangan itu meski berat perjalanan yang kalian
tempuh. Terima kasih atas pengalaman berharganya, keseruannya, dan antusiasme
kalian selama mengikuti semua rangkaian acara dari SG hingga hari terakhir
PPSMB Kesatria. Mohon maaf bila ada kesalahan yang saya perbuat. Kini, ospek
bukanlah hal yang perlu ditakuti, namun menjadi pengalaman yang paling berkesan
dan tak terlupakan.
*Tulisan kompilasi dari apa yang
saya peroleh dua tahun lalu dan beberapa hari belakangan ini.