Al-Qur’an
menjadi kitab yang memberikan inspirasi setiap hamba yang percaya untuk
melakukan pembuktian terhadap apa yang ada di dalamnya. Kitab ini juga menjawab
setiap ketidaktahuan manusia terhadap pengetahuan yang buntu. Setiap ayat dan
makna yang tertulis memberikan pengetahuan yang baru. Kalam Allah SWT ini
memang untaian kata indah yang penuh makna, dimana setiap apa yang tertulis
bisa dikaji secara ilmiah dan terbukti kebenaranya.
Salah satu ayat dalam Al-Qur’an cukup menginspirasi seorang muslim bernama Dr. Ahmad Khan. Ia merupakan lulusan Summa Cumlaude dari Duke University. Setelah melakukan penetian panjang akan kebenaran ayat tersebut, akhirnya Ia berhasil menemukan untaian ayat Al-Qur'an dalam Deoxy Nucleotida Acid (DNA) Manusia.
Pada suatu kesempatan Ia mendengar khatib saat Shalat Jum’at tengah membaca Surat Fussilat ayat 53 yang artinya “Kemudian akan Kami tunjukkan tanda-tanda kekuasaan kami pada alam dan dalam diri mereka, sampai jelas bagi mereka bahwa ini adalah kebenaran”.
Arti ayat tentang “tanda-tanda kekuasaan ada dalam diri mereka” membuat Ahmad Khan penasaran tentang genetika manusia. Ia lantas berpikir tentang kekuasaan Allah pada genetika manusia. Selanjutnya ia beranggapan bahwa ada kemungkinan ayat Al-Qur'an merupakan bagian dari gen manusia.
Beruntung Ia mendapat proyek dari pemerintah setempat untuk meneliti gen kecerdasan manusia. Bersama adiknya yang bernama Imran, seorang ahli dalam analisis sistem laboratorium genetiknya, Ahmad lantas memulai penelitiannya. Awalnya Ia meneliti tentang Junk DNA atau sampah DNA. Bagian ini merupakan DNA yang tidak memproduksi protein sama sekali. Setelah diteliti ternyata bagian ini jauh sekali dari makna sampah. Karena setelah dikaji mendalam, Junk DNA membentuk untaian ayat-ayat Al-Qur’an sebagai tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir.
Tepatnya pada 2 Januari tahun 1999 pukul 2 pagi kedua kakak beradik ini menemukan lafadz Bismillahir Rahman ir Rahiim. Iqra bismirrabbika ladzi Khalq : “bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan” . Ayat tersebut adalah awal dari surat Al-A’laq yang merupakan surat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad di Gua Hira. Ternyata setelah satu ayat tersebut, ayat lain muncul satu persatu secara cepat. Hingga saat ini, Ahmad telah berhasil menemukan 1/10 ayat Al-Qur'an.
Dalam wawancara yang dikutip “Ummi” edisi 6/X/99, Ahmad Khan menyatakan: “Saya yakin penemuan ini luar biasa, dan saya mempertaruhkan karier saya untuk ini. Saya membicarakan penemuan saya dengan dua rekan saya; Clive dan Martin seorang ahli genetika yang selama ini sinis terhadap Islam. Saya menyurati dua ilmuwan lain yang selama ini selalu alergi terhadap Islam yaitu Dan Larhammar dari Uppsala University Swedia dan Aris Dreisman dari Universitas Berlin.
Ahmad Khan kemudian menghimpun penemuan-penemuanny a dalam beberapa lembar kertas yang banyak memuat kode-kode genetika rantai kodon pada cromosome manusia yaitu; T, C, G, dan A masing-masing kode Nucleotida akan menghasilkan huruf Arab yang apabila dirangkai akan menjadi firman Allah yang sangat mengagumkan.
Di akhir wawancaranya Dr. Ahmad Khan berpesan “Semoga penerbitan buku saya “Al-Qur'an dan Genetik”, semakin menyadarkan umat Islam, bahwa Islam adalah jalan hidup yang lengkap. Kita tidak bisa lagi memisahkan agama dari ilmu politik, pendidikan atau seni. Semoga non muslim menyadari bahwa tidak ada gunanya mempertentangkan ilmu dengan agama. Demikian juga dengan ilmu-ilmu keperawatan. Penulis berharap akan datang suatu generasi yang mendalami prinsip-prinsip ilmu keperawatan yang digali dari agama Islam. Hal ini dapat dimulai dari niat baik para pemegang kebijakan (decission maker) yang beragama Islam baik di institusi pendidikan atau pada level pemerintah, memfasilitasi serta memberi dukungan secara moral dan finansial.
Salah satu ayat dalam Al-Qur’an cukup menginspirasi seorang muslim bernama Dr. Ahmad Khan. Ia merupakan lulusan Summa Cumlaude dari Duke University. Setelah melakukan penetian panjang akan kebenaran ayat tersebut, akhirnya Ia berhasil menemukan untaian ayat Al-Qur'an dalam Deoxy Nucleotida Acid (DNA) Manusia.
Pada suatu kesempatan Ia mendengar khatib saat Shalat Jum’at tengah membaca Surat Fussilat ayat 53 yang artinya “Kemudian akan Kami tunjukkan tanda-tanda kekuasaan kami pada alam dan dalam diri mereka, sampai jelas bagi mereka bahwa ini adalah kebenaran”.
Arti ayat tentang “tanda-tanda kekuasaan ada dalam diri mereka” membuat Ahmad Khan penasaran tentang genetika manusia. Ia lantas berpikir tentang kekuasaan Allah pada genetika manusia. Selanjutnya ia beranggapan bahwa ada kemungkinan ayat Al-Qur'an merupakan bagian dari gen manusia.
Beruntung Ia mendapat proyek dari pemerintah setempat untuk meneliti gen kecerdasan manusia. Bersama adiknya yang bernama Imran, seorang ahli dalam analisis sistem laboratorium genetiknya, Ahmad lantas memulai penelitiannya. Awalnya Ia meneliti tentang Junk DNA atau sampah DNA. Bagian ini merupakan DNA yang tidak memproduksi protein sama sekali. Setelah diteliti ternyata bagian ini jauh sekali dari makna sampah. Karena setelah dikaji mendalam, Junk DNA membentuk untaian ayat-ayat Al-Qur’an sebagai tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir.
Tepatnya pada 2 Januari tahun 1999 pukul 2 pagi kedua kakak beradik ini menemukan lafadz Bismillahir Rahman ir Rahiim. Iqra bismirrabbika ladzi Khalq : “bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan” . Ayat tersebut adalah awal dari surat Al-A’laq yang merupakan surat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad di Gua Hira. Ternyata setelah satu ayat tersebut, ayat lain muncul satu persatu secara cepat. Hingga saat ini, Ahmad telah berhasil menemukan 1/10 ayat Al-Qur'an.
Dalam wawancara yang dikutip “Ummi” edisi 6/X/99, Ahmad Khan menyatakan: “Saya yakin penemuan ini luar biasa, dan saya mempertaruhkan karier saya untuk ini. Saya membicarakan penemuan saya dengan dua rekan saya; Clive dan Martin seorang ahli genetika yang selama ini sinis terhadap Islam. Saya menyurati dua ilmuwan lain yang selama ini selalu alergi terhadap Islam yaitu Dan Larhammar dari Uppsala University Swedia dan Aris Dreisman dari Universitas Berlin.
Ahmad Khan kemudian menghimpun penemuan-penemuanny a dalam beberapa lembar kertas yang banyak memuat kode-kode genetika rantai kodon pada cromosome manusia yaitu; T, C, G, dan A masing-masing kode Nucleotida akan menghasilkan huruf Arab yang apabila dirangkai akan menjadi firman Allah yang sangat mengagumkan.
Di akhir wawancaranya Dr. Ahmad Khan berpesan “Semoga penerbitan buku saya “Al-Qur'an dan Genetik”, semakin menyadarkan umat Islam, bahwa Islam adalah jalan hidup yang lengkap. Kita tidak bisa lagi memisahkan agama dari ilmu politik, pendidikan atau seni. Semoga non muslim menyadari bahwa tidak ada gunanya mempertentangkan ilmu dengan agama. Demikian juga dengan ilmu-ilmu keperawatan. Penulis berharap akan datang suatu generasi yang mendalami prinsip-prinsip ilmu keperawatan yang digali dari agama Islam. Hal ini dapat dimulai dari niat baik para pemegang kebijakan (decission maker) yang beragama Islam baik di institusi pendidikan atau pada level pemerintah, memfasilitasi serta memberi dukungan secara moral dan finansial.