Ada kutipan yang cukup
populer dari sosok Buya Hamka, ia mengatakan bahwa “Kalau hidup hanya sekedar
hidup kera di rimba juga hidup, kalau kerja hanya sekedar kerja kerbau di sawah
juga bekerja.” Artinya bahwa perlu ada aktivitas lebih, aktivitas yang
membedakan antara kita dengan binatang, yang membedakan antara kita dengan
makhluk Allah yang lainnya sebab kita sebagai manusia adalah makhluk Allah yang
paling istimewa, kita dianugerahi kecerdasan intelektual, spritual serta
emosional. Hidup ini tidak sekedar bermanfaat bagi diri sendiri sebagaimana jannah tidak dibuat hanya untuk diri ini
saja. Jauh di belahan dunia sana, mungkin masih banyak saudara kita yang belum
tersentuh dakwah ini, belum bisa merasakan nikmat Islam seperti apa yang kita
rasakan seyogyanya. Maka siapakah yang mesti berdakwah kalau bukan umat Islam
itu sendiri?
Saya, alhamdulillah dilahirkan di lingkungan
keluarga yang baik, kedua orang tua paham agama dan ingin anak-anaknya menjadi
anak yang tidak hanya pandai dalam urusan duniawi namun juga ukhrawi. Namun,
terlahir di lingkungan yang baik saja tidak cukup, sebab pasti masih ada
faktor-faktor lain yang bisa jadi mempengaruhi akhlak bahkan keimanan saya
nantinya, apalagi ketika sudah dewasa dan jauh dari keluarga, di luar sana ada
begitu banyak paham-paham yang bertentangan dengan apa yang kita yakini. Perlu
ada sikap preventif tentunya, beberapa sikap agar bisa tetap istiqamah di jalan
ini ialah kita senantiasa menjaga amalan yaumi,
menjaga hubungan dengan orang-orang shalih
serta menjadikan dakwah sebagai laku utama dalam menjalani kehidupan ini.
Terlepas dari kehidupan
kuliah maupun organisasi, kewajiban kita sebagai seorang anak dari kedua orang
tua maupun sebagai mahasiswa, ada kewajiban lain yang perlu untuk kita jalankan
sebagai seorang muslim, yakni berdakwah, walaupun hanya satu ayat. Bahkan Umar
bin Khattab pernah berkata, “Menyerulah (berdakwalah) dengan akhlak kalian!”,
meski belum bisa menyampaikan lewat lisan, setidaknya tunjukilah akhlak kita
kepada orang lain dengan akhlak Islam, tunjukilah bahwa agama ini indah dan
damai sehingga menimbulkan rasa takjub di jiwa mereka.
Satu hal perlu diingat, bahwa agama Islam tidak terjadi
begitu saja, tidak menjadi agama yang langsung bisa diterima oleh masyarakat
saat itu, tapi ada suatu proses yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yakni
mensyiarkan ajaran agama ini walau berat tantangan yang beliau hadapi saat itu.
Begitu indah Islam dengan ukhuwah umatnya, begitu indah jika menyaksikan barisan
yang begitu rapih dalam shaf shalat berjama’ah dan begitu bangganya kita
menyaksikan umat Islam dengan hafalan Al-Qur’an dan juga akhlak Al-Qur’an-nya. Semua
ini tentu tidak cukup hanya dinikmati oleh kita yang lebih dulu merasakan nikmat
Islam, saudara kita yang mungkin belum mengenal Islam itu seperti apa tentu
juga ingin merasakan nikmat luar biasa ini. Akan tetapi memang, dakwah ini bagi
sebagian orang masih dianggap sebagai perbuatan yang hanya dijalankan bagi
mereka yang memiliki ilmu, padahal tidak demikian, siapa pun bisa untuk
berdakwah, setidak-tidaknya dengan menunjukkan akhlak Islamnya kepada yang
lain. Meskipun di tengah kesibukan yang kita hadapi saat ini, kita mesti paham, seberat apapun
amanah, sebanyak apapun tugas, jangan lupakan saudara kita. Olehnya, mari rapatkan
barisan ini, menguatkan tekad dan yakinkan kepada seluruh penduduk muka bumi
ini, bahwa Islam hadir untuk mewujudkan kebahagiaan abadi suatu saat nanti.
Begitu indah perkataan seorang tokoh nasional yang bisa membangunkan kembali ghirah kita dalam berdakwah, “Ketika
orang tertidur, kamu terbangun, itulah susahnya. Ketika orang merampas, kamu
membagi, itulah peliknya. Ketika orang menikmati, kamu menciptakan, itulah
rumitnya. Ketika orang mengadu, kamu bertanggungjawab, itulah repotnya. Maka
tidak banyak orang bersamamu disini; mendirikan imperium kebenaran.”
Jangan takut jika dakwah
ini menghambat kuliahmu, jangan cemas jika dakwah ini memperlambat pekerjaanmu,
jangan sedih bila dakwah ini memberatkan bebanmu, tapi yakinlah bahwa Allah
akan membantumu dalam menyelesaikan urusan-urusan duniamu, insyaAllah.
Iyas Muzani. Yogyakarta,
27 Agustus 2016.
Sumber gambar : http://www.al-mubarok.com/wp-content/uploads/2016/01/beautiful-beach-sunset-with-sunset-wallpaper-hd-magicwallscom-beautiful-beach-sunset-with-sunset-wallpaper-hd.jpg