Kali ini saya akan mengulas
asal-usul terjadinya kenakalan remaja saat ini, untuk lebih jelasnya silahkan
baca yang di bawah ini:
Teringat saat masih sebaya dengan
anak SD, perkataan mereka jarang didengar oleh orang tuanya. Namun saat sudah
beranjak dewasa, mereka pun akan jarang mendengarkan orang tuanya. Mengapa
demikian? Secara tidak sadar, hal tersebut dikontribusikan oleh orang tuanya
sendiri yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga membiarkan anaknya tumbuh &
berkembang karena kasih sayang orang lain (pengasuh). Terlihat sederhana tapi
berakibat fatal nantinya. Kurangnya komunikasi antara mereka dan orang tuanya
saat masih kecil membuat rasa penasaran timbul, dan mereka mencoba mencari jawabannya
di dunia luar rumah.
Justru saat mencoba mencari
jawabannya sendiri mereka malah dihadapkan dengan pergaulan yang tidak sehat
dan kemudian menjerumuskannya ke dalam wadah tersebut. Pada pergaulan itu,
mereka justru mendapatkan informasi yang salah & membuat mereka melakukan
perbuatan kotor. Dari pergaulan itu kemudian membentuk kepribadian yang jelek,
tidak berakhlak, dan membuat generasi muda ternodai nantinya.
Lantas apa yang harus dilakukan?
Pesan buat orang tua dari pernyataan spektakuler Patrick- M. Morley: “Saya lebih memilih untuk
tidak menjadi siapa-siapa, asalkan bisa menjadi seorang yang berarti bagi
anak-anak saya.” Dari pernyataan tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
untuk membentuk kepribadian anak yang baik ialah dengan memberikan waktu luang
buat mereka agar merasa berarti buat orang tuanya.
Itulah mengapa belakangan ini marak
terjadi kasus kriminal yang melibatkan para pemuda. Kurangnya perhatian orang
tua menjadi kendala utama dari masalah ini, padahal nasib bangsa di masa yang
akan datang ditentukan oleh sikap dari para pemuda saat ini. Mau jadi apa
bangsa ini kelak jika para pemudanya sibuk dengan minuman keras, seks bebas,
tawuran, dan kenakalan remaja lainnya?
Seharusnya kita prihatin dengan
permasalahan ini. Mari bersama membangun kembali fondasi bangsa tercinta ini
dengan para pemuda yang berakhlak baik. “Mulailah tanam benihnya, Mulai dari
yang kecil (pemuda), mulai dari sekarang, dan kamu akan memetik hasilnya
kelak. Insya Allah”
Syukron
katsiira..
“Dari pemuda untuk pemuda”
0 comments:
Post a Comment