Awal
bulan ini Mei 2016 kita dikagetkan dengan berita duka yang menghampiri saudara
seiman kita di Aleppo Suriah, Belum selesai air mata ini diusap akibat serangan
udara Israel di jalur gaza, kita disuguhkan (lagi) berita duka di Suriah, hampir
seluruh bagian kota Aleppo dihujani rudal dan bom oleh mereka yang tidak bertanggung
jawab dan tidak punya rasa kemanusiaan, hari ini menjadi saksi bagaimana kebiadaban
pembenci umat Islam itu terjadi. Selama dua pekan terakhir ini jumlah korban
jiwa akibat serangan di kota Aleppo mencapai lebih dari 300 orang (BBC, 2016).
Islam
adalah agama yang terhimpun umat yang memiliki visi yang sama, visi vertikal,
visi abadi. Islam adalah ummatan wa
hidatan (umat yang satu), sehingga apabila ada saudaranya yang dilanda
bencana, kesedihan dan keterpurukan ia hadir sebagai pelipur lara, kehadirannya
setidaknya membuat saudara kita dapat tersenyum. Jangan kemudian kita menjadi
umat Islam yang hanya sekedar diam melihat penderitaan saudara kita, Imam Ali
bin Abi Thalib Radhiyallahu’ anhu pernah
berkata “Kezhaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat,
tapi karena diamnya orang baik.”
Kita
yang tinggal di negeri yang masih aman ini masih bisa mendapati masjid yang
menjamur dimana-mana tapi isinya masih didominasi orang-orang yang berusia
lanjut, tahukah bahwa saudara kita disana bahkan untuk shalat dengan khusyu’ saja susah, di saat kita sedang
asyik bermain dengan gadget kesayangan, tahukah bahwa mereka untuk bisa membaca
Al-Qur’an saja terus dibayang-bayangi rasa was-was. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda, “Bukanlah
seorang mukmin, orang yang tidur di malam hari sedangkan tetangganya kelaparan”
(HR. Al-Hakim).
Saudaraku
seiman, pernahkah kita berpikir tentang kondisi saudara seiman kita? Di sekeliling
kita masih banyak yang membutuhkan bantuan sandang dan pangan, sedangkan kita
masih serius memperkaya diri tanpa mau memberi sedikitpun, di saat saudara kita
yang bahkan tidur di malam hari pun susah kita justru tak kuat bangun karena
saking kekenyangannya. Mari berintropeksi bersama-sama, hingga saat ini apa
yang telah kita berikan buat umat ini? Syakib Arselan, seorang pemikir Muslim
dari Suriah pernah mengatakan, “Orang-orang Barat lebih banyak berkorban dari
pada kaum Muslimin. Mereka memberi lebih banyak demi agama mereka ketimbang apa
yang diberikan kaum Muslimin bagi agamanya”. Semoga menjadi renungan bagi kita
semua, agama ini kuat karena persatuan umatnya, maka jangan kita nodai dengan
memendam kebencian terhadap kelompok lain, fokus untuk berbenah diri dalam
menguatkan agama ini, fil ittihad quwwah.
Sumber Gambar : http://www.channel4.com/media/images/Channel4/c4-news/2015/February/24/24_aleppo_slider_w--(None).jpg
0 comments:
Post a Comment