Orang yang
bermental pecundang akan selalu mengekor kepada yang menang, akan tetapi orang
dengan mental pemenang ia tidak akan pernah mengekor meski kalah sekalipun,
karena orientasinya adalah kebenaran, orientasinya adalah kebermanfaatan bagi
umat.
Realitas dunia saat
ini, kita menyaksikan bahwa umat Islam tengah menjadi outsider (penonton) dalam
percaturan global. Maka hadirnya jama’ah ini adalah sebagai upaya untuk
menjadikan Islam sebagai insider (pelaku), agar umat tidak lagi bermental
inferior, agar lahir kembali cendekiawan-cendekiawan yang mengisi buku-buku
sebagai rujukan ilmu pengetahuan dan untuk mendesain dunia, agar tumbuh para pahlawan muslim
yang mengisi percaturan global.
Saat ini, bisa jadi
Allah Subhanahu wa ta'ala memberlakukan ayat-Nya, wa tilkal-ayyamu nudawiluha
baynan-nas, dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara
manusia (agar mereka mendapatkan pelajaran). Saat ini giliran negara-negara Barat,
insyaAllah selanjutnya adalah kembali giliran umat Islam.
Maka tugas para
penyambut kejayaan itu adalah dengan mempersiapkan diri semaksimal mungkin, siapa
mereka yang mempersiapkan? Adalah mereka para pemuda, sebab ia adalah harapan terhadap
masa depan.
Kalau kata Muhammad
Elvandi dalam bukunya Sang Pemuda, beliau mengatakan bahwa kelesuan pemudi
muslim adalah tanda bahwa umat Islam masih harus bersabar mengantri di
pinggiran peradaban. Hingga datang generasi muda yang menggiring umat ke tengah
kompetisi kehidupan.
Saat ini meski dalam
posisi tertinggal, tapi alhamdulillah ‘jama’ah ini’ masih terus berupaya di
dalam memberikan kontribusi kemanusiaan semampunya dan sekuat tenaganya, kontribusi
pemikiran dan kebijakan melalui jalur legislatif dari tingkat pusat hingga
daerah dan eksekutif di beberapa daerah, kontribusi pendidikan melalui jaringan
sekolah-sekolah, dan kontribusi lainnya yang justru bisa jadi lebih banyak dari
sekedar apa yang terdokumentasikan di media sosial.
Jama’ah ini akan
selalu hadir agar umat Islam tetap bisa memberikan senyuman dan harapan, jangan
sampai justru kurang energinya dalam memberikan kontribusi. Terus berjuang dan
pastikan kita bagian daripada proyek masa depan.
1998 – 2020 , terus
berjuang melayani umat.
0 comments:
Post a Comment