Sebelumnya kita perlu tahu bahwa
hati adalah karunia Allah. Jika hati telah bersih, itu adalah bagian dari kasih
sayang Allah. Tapi sayangnya hati memang tidak sejalan dengan pikiran. Pikiran
terkadang mampu mengotori hati. Oleh karena itu, untuk membersihkan hati
dibutuhkan pikiran jernih, dan pikiran jernih didapatkan dari kearifan persepsi
& seberapa dekat kamu dengan Allah Azza Wa Jalla.
Sinkronisasi persepsi dan hati akan
terwujud kalau kita mendapatkan input ilmu dan informasi yang memadai juga
berdasarkan Al-Qur’an dan hadis sahih. Hati yang bersih adalah wujud dari kasih
sayang Allah benar adanya, karena salah satu kalimat doa Rasulullah Muhammad
SAW adalah, “Wahai zat yang membolak-balikkan hati..” Artinya hanya Allah yang
bisa membolak-balikkan hati kita, apakah condong kepadanya atau malah menjauh darinya.
Namun manusia diberi akal dan pikiran untuk mampu mengelola hati, agar mampu
memilah antara yang haq dan yang batil.
Jangan takut untuk mengelola hati,
karena inilah kunci untuk meledakkan potensi diri anda. Ketakutan mengelola
hati biasanya muncul karena anda menganggap belum saatnya untuk bertaubat. Maka
Allah berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” [QS. Al Baqarah: 222]
Ayo, beranilah mengelola hati pada
kebenaran karena kalau tidak sekarang, kapan lagi? Hidup di dunia ini Cuma sekali
dan tidak mungkin terulang lagi. Waktu hidup kita pun terus merambat.
Wallahua’lam
bisshawab..
Jazakallah Khairan Katsiran, Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza.
Wassalamualaikum..
Jazakallah Khairan Katsiran, Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza.
Wassalamualaikum..
0 comments:
Post a Comment