Apakah
gerakan dakwah sudah sampai merambah ke dunia media massa? Apakah dakwah sudah
mampu mengontrol dan mewarnai media? Misalkan saja apakah siaran keagamaan di
media sudah dapat dikendalikan dan diwarnai agar menjadi sarana efektif untuk
melakukan perubahan di masyarakat. Apakah dakwah melalui media dapat memberikan
“frame” pemahaman dan kesadaran beragama (tadayyun
sya’bi) masyarakat secara tepat. Kenyataannya, hal itu masih jauh dari
kondisi yang seharusnya, karena misalnya pada saat masyarakat Indonesia perlu
digerakkan untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi, para penceramah di televisi
malah memberikan materi zuhud dengan pengertian yang tidak proporsional.
Bila setiap
hari emosi seseorang “teraduk-aduk” karena membaca dan mendengar berita-berita
negatif dan digabungkan dengan emosi orang-orang lainnya maka akan membentuk
“publicmood”. Perasaan yang dominan di masyarakat adalah putus asa dan
ketidakberdayaan menghadapi persoalan-persoalan bangsa.
0 comments:
Post a Comment