Fenomena awan
Cumulus Nimbus ternyata telah dijelaskan didalam Al-Quran. Nabi Muhammad SAW
1400 tahun silam tanpa pesawat, tanpa satelit dan tanpa teropong, tanpa
teknologi dapat menjelaskan jenis awan Cumulus Nimbus yang dituliskan dalam
kitab Al-Quran.
أَلَمْ تَرَ أَنَّ
اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ
يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا
فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ وَيُنَزِّلُ
مِنَ السَّمَاءِ مِن جِبَالٍ فِيهَا
مِن بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِ
مَن يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ عَن
مَّن يَشَاءُ ۖ يَكَادُ
سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصَارِ
"Tidaklah
kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara
(bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah
olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan
(butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti)
gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang
dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan
kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (QS. An-Nur 24 :
43)
Penyebab pasti
jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501 sampai saat ini belum diketahui karena black
box pesawat yang menyimpan data penerbangan (flight data recorder) dan suara di
cockpit (cockpit voice recorder) belum ditemukan.
*berbagai sumber
0 comments:
Post a Comment