Jadilah teladan bagi generasi setelahmu, yang
bermanfaat. Jadilah layaknya pohon yang hidup dengan keseimbangan, hal pertama
yang ia lakukan turun ke bawah, menyerap segala yang perlu, memperkuat batang
hingga kokoh dan menjulang ke atas lebih tinggi. Semakin tinggi ia, semakin
turun ke bawah mengikat bumi. Sehingga ketika ia mendekati mentari ia tak lupa
untuk memperdalam cengkraman akarnya, memperkuat landasan aqidahnya sebelum
meraih cita-citanya, agar kelak ia tak goyah dengan kencangnya badai yang
menerjangnya. Tetap kokoh batang dan akarnya meski beribu terjangan datang,
tidak masalah menjadi seperti pohon pinus yang tumbuh hingga puluhan tahun
lamanya tapi kokoh dan tegar ia meski dengan berbagai angin kencang yang
meniupnya, ketimbang menjadi pohon pepaya yang singkat masa pertumbuhannya ia
bisa memanen buah tapi ia lupa bahwa batangnya belum kokoh untuk bertahan
sehingga mudah jatuh, ia lupa bahwa perlu waktu yang lama agar bisa menjadi
pribadi yang kokoh.
Kuatnya keimanan seseorang dilihat dari bagaimana ia
mengatasi berbagai cobaan yang ia hadapi, apakah ia tetap memprioritaskan
agamanya setelah cobaan itu atau malah menjauh karena beratnya cobaan yang ia
hadapi, jangan sampai justru ia menyalahkan tuhannya karena cobaannya. Seberapa
berat pun cobaan itu, tetaplah yakinkan diri sendiri bahwa betapa sayangnya
Allah kepada kita hingga ia senantiasa memberikan kita ujian agar kita tak lupa
dengan-Nya, sehingga kokoh jiwanya kepada agamanya.
Menjalani hidup hingga akhir hayat itu gampang, tapi
mengakhiri hidup ini dengan keadaan yang Islam (Khusnul khatimah) itu yang susah didapat. Bertahan pada landasan
aqidah kita sejak awal itu yang susah diraih kebanyakan orang, apakah kita
sudah merasa puas dengan hasil yang didapat hanya dengan waktu yang singkat? Sepatutnyalah
kita terus berbenah mengokohkan ibadah dan aqidah kita untuk menyambut kematian
ini, menyambul awal kehidupan yang sesungguhnya. Kitalah yang sebenarnya
menentukan jalan hidup ini, bersama dengan umat beriman di Syurga-Nya atau
dengan umat kafir di neraka-Nya.
0 comments:
Post a Comment