Saturday, July 1, 2017

Bumi Massenrempulu

Massenrempulu berarti menyusur gunung, karena bisa dikatakan hampir seluruh wilayahnya didominasi gunung maupun bukit.
Massenrempulu memiliki topografi yang khas di Sulawesi Selatan, sebab Massenrempulu atau sekarang dikenal sebagai Kabupaten Enrekang ini sama sekali tidak memiliki wilayah pantai. Mengapa khas? Karena hampir tiap daerah di Sulawesi Selatan memiliki pantai.
Kita kenal Sulawesi Selatan kaya akan hasil laut, tapi berbeda dengan Massenrempulu, makanan sehari-hari mereka bukan ikan tapi dangke.
Dangke menjadi kebanggaan masyarakat Massenrempulu, bahkan Indonesia. Sebab inilah keju yang berasal dari Indonesia.
Massenrempulu tidak sekedar dangke, tempat ini juga kaya akan hasil pertaniannya. Bawang merah yang dihasilkan oleh para petani Bumi Massenrempulu ini memiliki produksi yang tertinggi di Indonesia (Median Maret dan April 2017).
Hamparan sawah yang membentang luas, deretan gunung yang tak bosan dipandang oleh mata,  adalah panorama keindahan yang sulit kita temukan di perkotaan, menghilangkan rasa penat, jenuh, dan menyegarkan pikiran atas aktivitas kuliah yang padat dengan hawa lingkungannya yang sejuk.
Satu lagi yang saya ingat, di Bumi Massenrempulu ada satu desa yang juga cukup terkenal, desa Bone-bone, desa bebas rokok dalam 11 tahun terakhir, menjadi desa bebas rokok pertama di dunia.
Tidak usah khawatir jika ingin kesana, masyarakatnya murah senyum dan ramah. Satu hal yang paling berkesan dengan masyarakat disana adalah ikatan kekerabatannya yang begitu kuat, semangat kegotongroyongan inilah yang mempersatukan masyarakatnya.
Massenrempulu, tempat ini selalu menghadirkan rasa rindu untuk selalu mengunjunginya di masa liburan ramadhan tiap tahun. Singkat, namun penuh kesan.
Tidak ada alasan bagi kita untuk mengabaikan salah satu daerah dengan potensi alam yang melimpah ini J



0 comments: