Bismillahirrahmanirrahim..
Tarbiyah, kata yang terdengar asing buat mereka
seorang remaja yang jarang bahkan tidak pernah ikut dalam pengajian maupun
halaqah-halaqah lainnya. Padahal tarbiyah sendiri merupakan sebuah fenomena
yang berawal dari sekolah-sekolah, kampus dan terus berkembang menjadi
arus besar yang ikut menentukan gerak perubahan di negeri ini.
Lalu timbul pertanyaan, tarbiyah itu apa sih?
Tarbiyah dalam arti yang sederhana adalah memperbaiki sesuatu dan
meluruskannya, atau bisa juga diartikan sebagai pembinaan jiwa, akal, dan jasad
untuk memperbaiki diri dan menyucikan jiwa menurut pandangan Allah Subhanahu wa
Ta’ala.
Tarbiyah dulunya dianggap hal yang tak biasa, dan
jarang ada di tengah masyarakat. Namun 20 tahun terakhir ini, seiring dengan
menjamurnya lembaga-lembaga dakwah maka halaqah-halaqah tarbiyah pun secara
otomatis mulai menampakkan dirinya. Seakan menjawab tantangan akan perilaku
generasi muda saat ini.
Beragam respon pun muncul, mulai dari
kekaguman dan harapan-harapan besar yang digantungkan hingga kecemasan yang
menggiring rasa ingin tahu banyak, “Akankah tarbiyah menjawab kecemasan
masyarakat terhadap generasi muda kini, dan tetap menjadi semangat zaman?”
Tarbiyah sejak usia remaja akan membentuk
kepribadian dan akhlak yaang baik. Dengan mengikuti tarbiyah secara rutin akan
menjadikan kita sebagai pemuda rabbani, pemuda yang In sya Allah
diridhoi-Nya.
Pemuda yang senantiasa rutin hadir dalam halaqah
tarbiyah akan tahu tujuan hidup yang sebenarnya, berbeda dengan mereka yang
jarang ikut tarbiyah, hidupnya tengah mengalami goncangan dahsyat, tanpa ada
perencanaan pasti dan tak tahu apa tujuan hidupnya. Jika kita ibaratkan,
seorang yang tumbuh tanpa tarbiyah yang terprogram ibarat pohon yang tumbuh
liar, terlihat menjulang sendirian sesudah itu mati tanpa penerus. Maka
dari itu, bersungguh-sungguhlah kalian yang ikut dalam halaqah tarbiyah dan
janganlah bermalas-malasan karena sesungguhnya penyesalan itu hanya untuk
orang yang bermalas-malasan.
Kemenangan hanya akan diraih oleh orang-orang yang
sungguh-sungguh beramal dan berjihad di jalan-Nya. Bila tidak, tunggulah saat
kehancuran. “Adapun orang-orang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi
sebagian yang lain. Jika kamu tidak melaksanankan apa yang telah diperintahkan
Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi ini dan kerusakan yang
besar.” (QS. Al-Anfal:73).
Hidup adalah rangkaian peristiwa tarbiyah. Kita
bermetamorfosis dari sebuah kondisi menuju kondisi lain yang selalu lebih baik.
Alhamdulillah Allah membimbing kita di jalan-Nya yang lurus. Hidup dalam
naungan tarbiyah adalah sebuah keindahan dan kesyukuran tiada hingga.
Imam Malik pernah berkata: ”Kondisi generasi akhir
umat ini tidak akan membaik kecuali dengan mencontoh generasi awal (salafus
shalih).” Di sinilah kita sebagai pemuda yang alhamdulillah mendapatkan ilmu
dari halaqah tarbiyah untuk menyebarkan ajaran Islam, mensyiarkannya
kepada masyarakat dan pemuda lainnya agar tetap berada di “Shiratal Mustaqim” –
jalan-Nya yang lurus.
Karena, baik-buruknya negeri ini di masa yang akan
datang ditentukan oleh sikap pemudanya saat ini, para pemuda yang terdidik
adalah calon-calon pemimpin di masa depan. Sehingga, secara historis, apa yang
ditanam sejak awal oleh tarbiyah adalah menginvestasikan calon-calon pemimpin
bagi proses perubahan besar di negeri ini.
Merekalah kaum yang akan mewarisi sikap kritis Nabi
Ibrahim, mewarisi keluasaan ilmu dan sikap penjagaan diri yang dimiliki Nabi
Yusuf, dan mereka juga akan tampil sebagai sosok-sosok Musa baru yang kuat,
berani dan bisa dipercaya. Mereka akan hadir sebagai anashirut taghyir atau
agen perubah di tengah-tengah masyarakat.
Namun, jika kita lihat remaja sekarang ini,
kebanyakan dari mereka lebih senang dan suka untuk menghabiskan aktivitasnya
dengan kegiatan yang bersifat hedonisme atau berhura-hura. Ditambah dengan
semakin canggihnya teknologi dan fasilitas-fasilitas lainnya yang diberikan
oleh orang tuanya sendiri membuat mereka semakin asik dengan kehidupan dunia
dan lalai dari kehidupan akhiratnya.
Tak bisa dipungkiri, semenjak era teknologi yang
semakin canggih saat itu pula para remaja mulai mengalami krisis moral dan
akhlak. Terlihat dengan semakin maraknya tindak kriminal yang pelakunya dari
kalangan remaja.
Di sinilah kualitas dakwah kita diuji kehandalan (fauqiyah)
dan imunitasnya (mana’ah), dan di sini pulalah tarbiyah memainkan peran-peran
lanjutannya, yakinlah bahwa pemimpin tidak akan muncul kecuali dilahirkan oleh
tarbiyah.
Peluang besar sedang terbuka, namun tantangan besar
pun ikut mengemuka. Tetap Istiqamah di jalanNya, maka Allah akan memudahkannya.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membimbing kita dalam kebenaran dan dalam
kesabaran. Amin.
Akhirnya, peluang dan tantangan dakwah sekarang ini
akan mendekatkan kita kepada kemenangan manakala kekuatan dakwah tetap
terpelihara dan terus berkembang. Artinya tarbiyah saat ini dituntut untuk
menjawab tantangan zaman. Siapkah kita para mutarabbi menjalankannya di
tengah masyarakat? Menjawab keraguan pemuda saat ini. Kitalah para Agent
of Changes. Zadanallah Ilman wa Hirsha..
Wallahu A’lam Bishawab..
Wassalamu alaikum..
0 comments:
Post a Comment