
Kuatnya keimanan seseorang dilihat dari bagaimana ia
mengatasi berbagai cobaan yang ia hadapi, apakah ia tetap memprioritaskan
agamanya setelah cobaan itu atau malah menjauh karena beratnya cobaan yang ia
hadapi, jangan sampai justru ia menyalahkan tuhannya karena cobaannya. Seberapa
berat pun cobaan itu, tetaplah yakinkan diri sendiri bahwa betapa sayangnya
Allah kepada kita hingga ia senantiasa memberikan kita ujian agar kita tak lupa
dengan-Nya, sehingga kokoh jiwanya kepada agamanya.
Menjalani hidup hingga akhir hayat itu gampang, tapi
mengakhiri hidup ini dengan keadaan yang Islam (Khusnul khatimah) itu yang susah didapat. Bertahan pada landasan
aqidah kita sejak awal itu yang susah diraih kebanyakan orang, apakah kita
sudah merasa puas dengan hasil yang didapat hanya dengan waktu yang singkat? Sepatutnyalah
kita terus berbenah mengokohkan ibadah dan aqidah kita untuk menyambut kematian
ini, menyambul awal kehidupan yang sesungguhnya. Kitalah yang sebenarnya
menentukan jalan hidup ini, bersama dengan umat beriman di Syurga-Nya atau
dengan umat kafir di neraka-Nya.
0 comments:
Post a Comment