Thursday, August 13, 2015

Peran Organisasi Mahasiswa dalam Melahirkan Inovasi dan Prestasi


Mahasiswa sebagai agen perubah di tengah-tengah masyarakat tentu perlu memperlihatkan sikap yang positif dalam berinteraksi. Sebagai orang yang terpelajar, mahasiswa dituntut tidak hanya mengembangkan ilmu tapi juga karakternya. Semua ini tidak bisa diraih dengan metode kuliah “kupu-kupu” atau kuliah pulang – kuliah pulang, tipe seperti ini hanya mengedepankan nilai IP atau gemar belajar akan tetapi sangat sulit dalam membuka diri untuk bersosialisasi dengan teman-temannya. Tentu sangat rugi apabila kita kurang aktif dalam mencari pengalaman, apalagi kebanyakan perusahaan mencari tenaga baru dilihat berdasarkan pengalamannya sebelumnya di universitas tidak sekedar IP yang tinggi. Organisasi mahasiswa (ORMAWA) merupakan solusi dalam mengembangkan potensi diri mahasiswa, dengan berorganisasi kita memiliki ruang dalam berkarya, berprestasi, berinteraksi, dan membentuk pribadi sebagai seorang pemimpin. apalagi dengan banyaknya variasi ORMAWA, kita bisa memilih organisasi mana yang tepat dalam menunjang cita-cita dan ambisi kita ke depannya.
Bercita-cita menjadi seorang peneliti atau seorang engineering tentu nantinya kita dituntut untuk menemukan inovasi baru yang dapat membantu menangani masalah bagi masyarakat. Organisasi mahasiswa di UGM seperti Gama Cendikia maupun LPKTA FT UGM merupakan pilihan yang tepat dalam membantu mengembangkan ide-ide inovatif, selain itu kita juga dapat dapat mengukur kualitas karya kita yang didapat dari aktivitas di organisasi tersebut dengan mengikuti perlombaan ilmiah dan bersaing dengan mahasiswa-mahasiswa se Indonesia.
Di UGM sendiri ada organisasi yang namanya Keluarga Mahasiswa (KM), organisasi ini mewadahi mahasiswa dalam hal pembinaan dan pengabdian masyarakat yang independen, egaliter, dan demokratis. Organisasi ini menjadi wadah aspirasi, koordinasi, dan komunikasi bagi mahasiswa UGM dengan mahasiswa nasional dan internasional serta masyarakat pada umumnya, sebagaimana misi yang diterapkan oleh organisasi ini. Selain itu, terdapat juga unit kegiatan masyarakat yang beragam mulai dari bidang kesenian, olahraga, kerohanian, kewirausahaan, kepemimpinan, akademik, jurnalistik, dan pemberdayaan masyarakat yang dihimpun oleh Forkom UKM UGM. Ini semua dibentuk semata-mata untuk memberikan opsi kepada mahasiswa dalam mengembangkan diri, berinovasi dan berkarya.
Forkom UKM UGM sendiri tiap tahunnya mengadakan program Porsenigama atau Pekan Olahraga dan Seni Gadjah Mada yang merupakan ajang bagi mahasiswa untuk menyalurkan hobi dengan mengikuti cabang olahraga dan seni yang diperlombakan (Porsenigama 2015). Dari kegiatan ini, kita bisa menjaring mahasiswa-mahasiswa berbakat pada bidangnya yang kemudian dapat mewakili UGM di perlombaan nasional maupun internasional. Beberapa UKM UGM bahkan telah mewakili Indonesia dalam kejuaraan di luar negeri, seperti tim futsal dan badminton pada ajang UITM Sport Fiesta Syah Alam, Selangor Malaysia 2015, Swagayugama pada The 13th ASEAN and 3rd ASEAN +3 Youth Cultural Forum Filipina, Aiesec pada IGCDP dan Entrevolution Raising Awareness for Entrepreneurship, Ukjgs pada EOG Gamelan Malaysia, Fesco tari di Malaysia, dan pentas Ramayana di Michigan US, tim EDS pada Asian British Parliamentary, UADC, dan World Universities Debating Championship, serta PSM pada a voyage of song.
Jangan ragu dalam berorganisasi, sebab dari sinilah kita dapat mencari dan berbagi pengalaman kepada mahasiswa baik di lingkungan universitas, nasional, maupun internasional. Semakin banyak interaksi yang dilakukan maka semakin luas jangkauan yang dapat memudahkan kita dalam mencari pekerjaan, intinya banyak manfaat yang bisa diperoleh dalam berorganisasi.
Iyas Muzani, 13 Agustus 2015


0 comments: